
Selain mereka bertiga hadir wajah-wajah baru di ajang ini, seperti Rakyan, 7th Sway, Mesty and friends, ITB Student Orchestra, dan Sketsa.
Rakyan jadi penampil solo non-gitar pertama. Dia membawakan karya klasik dengan piano tunggalnya yang syahdu. 7th Sway, sebuah band yang malam itu tampil unplugged, bermain cantik dalam lagu Rock With You dan Man in The Mirror (Michael Jackson). Band akustik yang digawangi oleh muda-mudi ini membuat Erasmus Huis menjadi agak-agak ngafe gimana gitu.

Mesty and friends, beda lagi. Ririn, Orchan, dan Mesty Ariotedjo tampil membawakan lagu Melati Suci (Guruh SP) dan Selamat Jalan Kekasih (Chrisye). Suara harpa dari Mesty mengiringi suara Ririn yang agak ngepop. Bukan saja keindahan suara yang mereka hadirkan, tetapi performansi visual mereka malam itu membuat saya harus mencondongkan badan ke depan ketika menontonya (plus rahang yang sedikit menganga). Yup.. Mesty dan Ririn tampil anggun malam itu.
Penampil yang lebih funky ada di penghujung acara. Sketsa, duo gitar. Mereka tidak membawakan karya klasik, melainkan karya mereka sendiri.
Gerald dan Dimas, begitu nama asli mereka berdua. Skill gitar yang apik dipadu dengan pilihan lagu yang unik membuat mereka mendapat applaus panjang ketika usai. Nuansa Nick Webb dan Greg Carmichel (Acoustic Alchemy) sangat terasa dalam gaya mereka berduet. Komposisi duet dibuat dengan sungguh-sungguh. Salut buat dua anak muda ini.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar